Pada Februari 2025, Indonesia kembali menjadi tuan rumah Latihan Militer Multinasional Komodo (MNEK) ke-5 di Perairan Tanjung Benoa, Bali. Latihan ini mengusung tema “Maritime Partnership for Peace and Stability” dan melibatkan 38 negara serta 19 kapal perang asing, 7 helikopter, dan 3 pesawat patroli maritim. TNI Angkatan Laut (TNI AL) turut mengerahkan 19 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) untuk berpartisipasi dalam latihan ini.
Tujuan dan Fokus Latihan
MNEK 2025 dirancang untuk memperkuat kerja sama maritim antarnegara dalam menghadapi tantangan bersama di wilayah Indo-Pasifik. Latihan ini menekankan pada penanggulangan bencana alam dan bantuan kemanusiaan (Humanitarian Assistance/Disaster Relief – HA/DR), serta ancaman maritim non-perang. Kegiatan ini merupakan bagian dari Operasi Militer Selain Perang (OMSP) yang menjadi tugas pokok TNI AL. portal-komando.com
Tahapan Latihan
Latihan ini terdiri dari dua fase utama:
-
Fase Pelabuhan (Harbor Phase): Selama enam hari, diadakan lokakarya militer internasional yang membahas perbaikan infrastruktur dan respons medis darurat. Selain itu, kegiatan sosial dan pertukaran budaya juga dilaksanakan untuk mempererat hubungan antarnegara peserta. U.S. Navy
-
Fase Laut (Sea Phase): Kapal dan pesawat yang berpartisipasi melakukan manuver terkoordinasi dan pelatihan pencarian serta penyelamatan. Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan interoperabilitas dan kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi darurat di laut. U.S. Navy
Kegiatan Kemanusiaan dan Lingkungan
Selain latihan militer, MNEK 2025 juga melaksanakan berbagai program kemanusiaan dan pelestarian lingkungan:
-
Engineering Civic Action Program (ENCAP): Pembangunan fasilitas umum seperti jalan dan tempat ibadah di Desa Antiga Kelod, Kabupaten Karangasem, Bali. portal-komando.com
-
Medical Civic Action Program (MEDCAP): Layanan kesehatan kepada masyarakat, termasuk pemeriksaan kesehatan umum, pemeriksaan gigi, sunatan massal, donor darah, dan operasi medis kecil di KRI dr. Wahidin Sudiro Husodo-991 yang sandar di Dermaga Tanah Ampo, Karangasem. portal-komando.com
-
Program Pelestarian Lingkungan: Penanaman pohon mangrove di Kawasan Taman Hutan Raya I Gusti Ngurah Rai, pelepasan tukik penyu ke alam liar di Pantai Peninsula, Nusa Dua, dan kegiatan bersih pantai di Pantai Mertasari Sanur. portal-komando.com
Simposium Keamanan Maritim Internasional
Sebagai bagian dari MNEK 2025, diselenggarakan Simposium Keamanan Maritim Internasional (IMSS), yang merupakan forum terbesar yang diadakan oleh TNI AL. Simposium ini menyediakan platform bagi peserta dan delegasi untuk membahas isu-isu maritim regional dan global terkini dari berbagai aspek dan perspektif. Antara News
Partisipasi Negara dan Alutsista
Latihan ini diikuti oleh 38 negara, termasuk Amerika Serikat, Prancis, dan negara-negara anggota ASEAN. Peserta membawa berbagai alutsista, seperti kapal perang, helikopter, dan pesawat patroli maritim. Contohnya, Angkatan Laut Amerika Serikat mengirimkan kapal perusak kelas Arleigh Burke, USS Dewey (DDG 105), serta pesawat P-8A Poseidon dari Komando Tugas 72. U.S. Navy
Harapan dan Dampak Latihan
MNEK 2025 diharapkan dapat memperkuat kerja sama maritim antarnegara, meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam, dan mempererat hubungan diplomatik di kawasan Indo-Pasifik. Kegiatan ini juga menunjukkan komitmen Indonesia dalam berkontribusi terhadap perdamaian dan stabilitas regional melalui diplomasi pertahanan dan kerja sama multilateral.
Kesimpulan
Latihan Militer Multinasional Komodo 2025 menjadi bukti nyata dari pentingnya kolaborasi internasional dalam menjaga keamanan dan stabilitas maritim. Melalui kegiatan ini, negara-negara peserta dapat berbagi pengetahuan, meningkatkan interoperabilitas, dan memperkuat solidaritas dalam menghadapi tantangan bersama di laut. Indonesia, sebagai tuan rumah, berhasil menyelenggarakan latihan ini dengan sukses, memperlihatkan peran aktifnya dalam diplomasi pertahanan global.